ZINA
Assalamu ‘alaikum wr.wb.
Alhamdulilah hirabil alamin wasalatu wasalamu alla
asrafil anbiya iwal mursalin waala alii wasahbihi azmain ama badu.
Wallahu'alam.Bismillâhirrahmânirrahîm
Segala puji bagi Allah Rabbul ‘Alamin. Segala puji bagi
Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mengumpulkan kita di tempat yang baik ini
dengan izin Allah laksana satu hati dalam tubuh satu orang, sehingga kita
menjadi saudara-saudara yang saling mencintai. Al-hamdulillah, segala puji bagi
Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan taufik, serta menganugerahkan
kemudahan kepada kita untuk menuntut ilmu syar’i, yang telah menjadikan kita
termasuk orang-orang yang berilmu, dan orang-orang yang berjalan mengikuti
jalan ilmu.
Sebelum segala sesuatu dimulai, saya mengingatkan
kepada diri saya sendiri dan kepada hadirin semua untuk bertakwa kepada Allah
SWT. Sebab, takwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan himpunan segala
kebaikan. Takwa merupakan pangkal kebenaran hakiki bagi setiap Muslim. Takwa
merupakan bekal yang sejati bagi setiap Muslim. Seperti yang tersiratkan dalam
Al-Qur’an surat Al-Baqarah/2:197 yang
artinya:
“Berbekallah, sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku, hai orang-orang yang
berakal”.
Dan Rasulullah Muhammad SAW pun pernah bersabda :
مَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَـلْ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَجًا وَ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجاً وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبْ
“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah, niscaya Allah membuatkan baginya jalan keluar dari segala
kesulitan, kelapangan, dari segala kesedihan, dan Allah akan menganugerahkan
rezeki kepadanya dari arah yang tidak ia duga”.
Namun teman-teman sekalian, pokok pembahasan dalam
ceramah kali ini bukanlah mengenai takwa, melainkan “ZINA”
Alangkah mudharatnya kehidupan jahiliyah yang terulang
kembali dimasa ini, masing-masing muda mudi semakin marak dalam melakukan
perzinahan. Mereka mengambil hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan
mahromnya yang disebut “pacaran”,
budaya jahiliyah kembali menutupi cahaya-cahaya langit membuat seisi langit dan
bumi menjadi gelap gulita. yang lebih memprihatinkan..bahkan kedua orangtua si
pemuda maupun si wanita menyetujui anak-anak mereka berpacaran, apa yang
terjadi..sang anak patah hati hingga stress, hubungan dengan status yang tidak
jelas dan tidak islami, anak perempuannya hamil di luar nikah, pacaran budaya
jahiliyah yang menular dari luar diri bangsa dan mengotori masing – masing hati
sipelakunya.
Di antara tujuan syariat adalah menjaga
kehormatan dan keturunan, karena itu syariat Islam mengharamkan zina, Allah
Subhanahu wata’ala berfirman : “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu sesuatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Al Isra’ : 32)
Bahkan syariat menutup segala pintu dan sarana yang mengundang perbuatan zina. Yakni dengan
mewajibkan hijab, menundukkan pandangan, juga dengan melarang khalwat (berduaan
di tempat yang sepi) dengan lawan jenis bukan mahram dan sebagainya.
Pezina muhshan (yang telah beristri) dihukum dengan hukuman yang paling
berat dan menghinakan. Yaitu dengan merajam (melemparnya dengan batu hingga
mati). hukuman ini ditimpakan agar merasakan akibat dari perbuatannya yang
keji, juga agar setiap anggota tubuhnya kesakitan, sebagaiman dengannya ia menikmati
yang haram.
Adapun pezina yang belum pernah melakukan senggama melalui nikah yang sah,
maka ia dicambuk sebanyak seratus kali. Suatu bilangan yang paling banyak dalam
hukuman cambuk yang dikenal dalam Islam. Hukuman ini harus disaksikan
sekelompok kaum mukminin. Suatu bukti betapa hukuman ini amat dihinakan dan
dipermalukan. Tidak hanya itu, pezina tersebut selanjutnya harus dibuang dan
diasingkan dari tempat ia melakukan perzinaan, selama satu tahun penuh.
Adapun siksaan para pezina
(baik laki-laki maupun perempuan) di alam barzakh adalah ditempatkan di dapur
api yang atasnya sempit dan bawahnya luas. Dari bawah tempat tersebut, api
dinyalakan. Sedang mereka berada didalamnya dalam keadaan talanjang. Jika
dinyalakan mereka teriak, malolong-lolong dan memanjat keatas hingga
hampir-hampir saja mereka bisa keluar, tapi bila api dipadamkan, mereka kembali
lagi ke tempatnya semula (di bawah) lalu api kembali lagi dinyalakan.
Demikian terus berlangsung hingga datangnya hari kiamat.
Keadaannya akan lebih buruk lagi jika laki-laki tersebut sudah tua tapi
terus saja berbuat zina, padahal
kematian hampir menjemputnya, tetapi Allah Tabaroka wata’ala masih memberinya
tenggang waktu.
Dalam tafsir Kalamul Mannan,
Syaikh Abdurrahman Nashir As Sa'di berkata : "Larangan Allah untuk mendekatii zina itu lebih tegas dari pada sekedar
melarang perbuatannya, karena berarti Allah melarang semua yang menjurus kepada
zina dan mengharamkan seluruh faktor-faktor yang mendorong kepadanya”
Maka bisa saya katakan “kalau
jalan-jalan dan faktor-faktor yang menuju kepadanya saja dilarang apalagii
perbuatannya”
Sungguh amat keji perbuatan itu
dan sungguh amat benar ucapan Allah bahwa zina adalah Fahisyah yang dikatakan
oleh Syaikh Abdurrahman pula dalam tafsirnya : "Al Fahisyah adalah sesuatu yang dianggap sangat jelek dan keji oleh
Syari'at, oleh akal sehat dan fitrah manusia, karena mengandung pelanggaran
terhadap hak Allah, hak wanita, hak keluarganya atau suaminya, dan merusak
kehidupan rumahtangga serta tercampurnya (kacaunya) nasab keturunan.”
Demi Allah sesungguhnya zina
adalah dosa besar... dan bukan masalah kecil. Ibnu Mas'ud pernah bertanya
tentang dosa-dosa besar kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam :
Ibnu mas’ud : "Wahai Rasulullah.., dosa
apakah yang paling besar di sisi Allah”
Beliau
bersabda : "Engkau menjadikan bersama Allah sekutu yang lain, padahal Dia
menciptakan kamu."
Dia
(Ibnu Mas'ud) berkata : "Kemudian apa?"
Beliau
bersabda : "Engkau membunuh anak kamu karena khawatir dia makan bersama
kamu."
Dia
berkata :"kemudian apa?"
Beliau
bersabda : "Engkau berzina dengan istri tetanggamu."
Kemudian
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. membacakan ayat (tentang sifat-sifat
Hamba-hamba Allah Ar-Rahman) diantaranya Allah mengatakan yang artinya : “Yaitu orang-orang yang tidak menyeru bersama Allah sesembahan yang lain
dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak dan tidak
berzina. Dan barang siapa melakukan yang demikian akan mendapatkan dosa, akan
dilipat gandakan adzabnya pada hari kiamat dan kekal di dalamnya dengan
terhina.” Al Qur’an Surat Al Furqan 68 – 69. Demikianlah diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim.
Bahkan Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wassalam mengatakan bahwa yang paling banyak menjerumuskan manusia ke
dalam neraka adalah mulut dan farji (kemaluan). Beliau bersabda : “Yang paling banyak menjerumuskan manusia
ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (H.R. Turmudzi dan dia berkata
hadits ini shahih)
Maka pantaslah kalau tentang hal
ini Imam Ahmad mengatakan: “Aku tidak
tahu ada dosa yang lebih besar setelah membunuh jiwa dari pada zina”. Dan
Ibnu Mas’ud berkata : “Tidaklah muncul
riba dan zina pada suatu daerah kecuali Allah akan mengizinkan kehancurannya.”
Maka
jelaslah masalah buruknya zina, Allah mengatakan bahwa zina adalah perbuatan
keji dan jalan yang sangat buruk, Rasulullah bersabda bahwa zina adalah dosa
besar yang banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka, demikian pula para
Ulama. Sedangkan akal sehat dan fitrah bisa kita tanyakan pada diri kita
sendiri……….
Dan cukup untuk mencontohkan
marahnya seseorang karena cemburu, apa yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim dari Sa’ad bin Ubadah Radiyallahu ‘anhu bahwa dia berkata: “Kalau aku melihat seorang laki-laki bersama
istriku akan aku pukul dengan pedangku tanpa aku ma’afkan.”
Bagaimana pendapat anda dengan
kecemburuan Sa’ad bin Ubadah? Jangan kalian anggap ini berlebihan ! Ketahuilah
bahwa inilah yang hak, bahkan kalau ada seorang yang tidak marah ketika melihat
istrinya bersama laki-laki lain maka inilah yang disebut oleh Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wassalam. dengan “Dayyuts”
yang tidak akan masuk surga.
Dengarlah apa kata Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wassalam. ketika mendengar ucapan Sa’ad Radiyallahu ‘anhu :
“Apakah kalian heran dengan kecemburuan
Sa’ad? Demi Allah aku lebih cemburu dari padanya, dan Allah lebih cemburu dari
padaku. Dan karena kecemburuan itulah Allah mengharamkan seluruh fahisyah yang
lahir ataupun yang bathin.” (H. R. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits marfu’ dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu disebutkan : “Tiga (jenis manusia)
yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, juga Allah tidak
akan menyucikan mereka dan tidak pula memandang kepada mereka, sedang bagi mereka
siksa yang pedih, yaitu laki-laki tua yang suka berzina, seorang raja pendusta, dan orang miskin yang sombong”.
(HR Muslim : 1/102-103).
Di antara cara mencari rizki yang terburuk adalah mahrul baghyi yaitu upah
yang diberikan kepada wanita pezina
oleh laki-laki yang menzinainya.
Pezina yang mencari rizki dengan dengan menjajakan kemaluannya tidak
diterima doanya. Walaupun do’a itu dipanjatkan ditengah malam, saat pintu-pintu
langit dibuka. (Hadits masalah ini
terdapat dalam shahihul jami’ : 2971)
Kebutuhan dan kemiskinan bukanlah suatu alasan yang dibenarkan syara’
sehingga seseorang boleh melanggar ketentuan dan hukum-hukum Allah. Orang Arab
dulu berkata: “seorang
wanita merdeka kelaparan, tetapi tidak makan denga menjajakan kedua
buah dadanya, bagaimana mungkin
dengan menjajakan kemaluannya”
Di zaman kita sekarang, segala pintu kemaksiatan di buka lebar-lebar. Setan
mempermudah jalan (menuju kemaksiatan) dengan tipu dayanya dan tipu daya
pengikutnya. Para tukang maksiat dan ahli kemungkaran membeo setan. Maka
bertebarlah para wanita yang pamer aurat dan keluar rumah tanpa mengenakan
pakaian yang diperintahkan agama. Tatapan yang berlebihan dan pandangan yang
diharamkan menjadi fenomena umum. Pergaulan bebas antara laki-laki dengan
perempuan merajalela. Rumah-rumah mesum semua laku. Demikian pula dengan
film-film yang membangkitkan nafsu hewani. Banyak orang-orang melancong ke
negeri-negeri yang menjanjikan kebebasan maksiat. Disana-sini berdiri bursa
sex. Pemerkosaan terjadi di mana-mana. Jumlah anak haram meningkat tajam.
Demikian halnya dengan aborsi (pengguguran kandungan) akibat kumpul kebo dan
sebagainya.
Ya Allah, kami mohon padaMu, bersihkanlah segenap hati kami dan pelihara
serta bentengilah kemaluan dan kehormatan kami. Jadikanlah antara kami dengan
hal-hal yang diharamkan dinding pembatas. Hanya kepadamulah kami mengadu…..Laa
khawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adhim.
Pada akhirnya, apa yang saya
paparkan tadi adalah semata-mata sebatas ilmu yang saya miliki. Sehingga bila didapatkan
kebenaran, maka itu adalah murni berasal dari taufik dan ‘insyah Allah ta’ala.
Sebaliknya, bila terdapat kesalahan maka itu adalah bersumber dari syaitan dan
kebodohan saya. Semoga kita semua mendapatkan taufiq dari Allah sehingga dapat
meninggalkan riba berserta seluruh piranti dan perangkapnya, dan dimudahkan
untuk mendapatkan rizqi yang halal. Wallahu a’lam.
wabillahi taufiq wal hidayah, wa
birridho wal inayah, wassalamualaikum Wr. Wb
terima kasih mohon izin gunakan,save,share or etc
BalasHapus